بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Assalamu 'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...


Kepemimpinan pada dasarnya merupakan Amanah. Kepada sahabat Abu Dzarrin, Rasulullah SAw menyampaikan pesan: 
"Sesungguhnya kepemimpinan itu adalah suatu amanah, dan di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan kecuali mereka yang mengambilnya dengan cara yang baik serta dapat memenuhi kewajibannya sebagai pemimpin dengan baik" (HR Muslim). 

Amanah 
artinya terpercaya (dapat dipercaya). Maksudnya sifat yang mencerminkan kemampuan sesorang menerima, menyampaikan dan menjaga segala sesuatu yang telah disampaikan orang lain kepadanya. 

Amanah dapat berupa pesan , ucapan, perbuatan ,harta, tugas atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Dengan demikian orang yang dapat menjaga amanah biasanya disebut orang yang bertanggung jawab. Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanah disebut orang khianat / tidak bertanggung jawab.
Rasulullah saw. bersabda :
 “Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban)
Amanah adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. Namun sesungguhnya kata amanah tidak hanya terkait dengan urusan-urusan seperti itu. Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)


Ayat di atas menegaskan bahwa : 
Amanah tidak melulu menyangkut urusan material dan hal-hal yang bersifat fisik. Kata-kata adalah amanah. Menunaikan hak Allah adalah amanah. Memperlakukan sesama insan secara baik adalah amanah. Ini diperkuat dengan perintah-Nya: “Dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” Dan keadilan dalam hukum itu merupakan salah satu amanah besar.
Itu juga diperjelas dengan sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. 

Istiqomah 
adalah sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqomah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqmah, tidak ada rasa khawatir padamereka,dan mereka tidak (pula) bersedih hati”.
(Q.S. Al-Ahqaf :13)
Ayat diatas menjelaskan sikap orang-orang istiq±mah,yaitu menepati dan mengikuti garis-garis yang telah ditentukan oleh agama,menjalankan semua perintahAllah Swt. dan meninggalkansemua larangan-Nya.


Istiqamah menurut bahasa artinya : lurus, lempang dan tidak berbelok-belok. Umar bin Khathab menjelaskan bahwa : Istiqamah itu tetap mengikuti perintah dan ( menjauhi ) larangan serta tidak menyimpang dari padanya.” Abu Bakar menambahkan, bahwa yang dimaksud dengan perkataan “ Istiqamu “ ialah ( sesudah beriman ) tidak mempersekutukan Allah dengan suatu apapun.

Menurut ahli ma’rifat Istiqamah ialah, pertama Iman kepada Allah dan dua mengikuti ajaran Rasulullah baik secara lahir maupun bathin. Allah berfirman : “ Dan tetaplah ( Istiqamah ) sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka.” ( QS. Asy-Syura : 15 ).


Dengan pengertian tersebut diatas maka Istiqamah harus menjadi karakter dan kepribadian orang-orang beriman. Seperti apa yang menjadi motto dan garis hidup orang-orang beriman bahwa, hidup ialah pengabdian, perjuangan dan pengorbanan. Tanpa iman dan pendirian yang teguh ( Istiqamah ) tidak mungkin dapat mempertahankan eksistensi dirinya sebagai orang beriman.

Di antara hikmah perilaku Istiqomah adalah sebagai berikut :
1. Orang yang Istiqomah akan dijauhkan oleh AllahSwt dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang.
2. Orang yang Istiqomah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan didunia karena ia tekun dan ulet.
3. Orang yang Istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan ¡ala takan selalu dilindungi oleh Allah Swt.


Setelah merenungi dan memahami arti & makna yang terkandung tentang pengertian Amanah & Istiqomah sesuai konsep kepemimpinan Islam, maka saya mengambil kesimpulan bahwasanya untuk membentuk dan menciptakan masyarakat yang berkeadilan sejahtera sangat dibutuhkan sosok pemimpin atau wakil rakyat yang amanah & istiqomah dalam menjalankan tugas pokok & fungsinya sehingga lebih mengedepankan kebutuhan dan kepentingan umat dari pada kebutuhan & kepentingan pribadi atau golongan.

Untuk memenuhi keinginan dan cita-cita mulia tersebut, maka saya : 
RIO RANGGA SIDDIQ, SH

 dengan izin & ridho Allah SWT, mencalonkan diri maju sebagai :
Wakil Rakyat DPRD Tk II Dapil 5 
dari Partai Bulan Bintang(19) Nomor Urut 2

Kepada Masyarakat Luas khususnya Medan Sunggal, Selayang, Tuntungan, Johor, Polonia dan Maimun, saya mohon doa dan dukungannya saat Pemilihan Legislatif  tgl 17 April 2019.
Terima Kasih


Wassalamu 'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...